Jumat, 08 Agustus 2008

Selimut kasih

Malam ini larut dalam kebekuan. Dingin membisu di rumah ini. Aku tersadar, penat yang sejak tadi mendera menggunung hingga pada titik tertinggi, aku kalah oleh rasa, kalah oleh raga...dan ego meloncat kegirangan...menyoraki aku yang sesaat lagi akan marah. Marah pada sekitarku, marah pada diriku sendiri. Tapi yg jelas tak sanggup aku marah sama Allah, Ya Rab yang sudah begitu baiiiiiiiikkkk memberikan aku kenikmatan hidup yang kadangkala aku lupa bahwa kenikmatan hidup itu juga ujian buatku...
Tiba-tiba...oekkkk..mmammma....teriakan itu aku hapal betul. Kei terbangun dari bobonya sejak sedari sore tadi. Seperti biasa, mencariku, bundanya. Mendengar teriakannya, buru-buru aku yg tengah menulis posting ni berlari kecil menuju kamar pinky si-Keisha. Ternyata dari arah yg lain, sang daddy tak kalah gesit beranjak dari dvd meninggalkan acara nonton film batman demi mencuri pipi Kei untuk dicium. Dan kami berdua pun bersamaan menyambut mentari malam hari dengan penuh ceria. Yup...sedetik saja suasana sudah mencair...malam yang dingin ini terasa hangat kembali. kami bertiga pun berangkulan. Menandakan bahwa hati sebeku apapun pasti akan leleh dalam buai cinta kasih si buah hati, yg juga buah cinta kami berdua...
Allah ya Rabb, memang Maha Kasih...diselimutiNya kami dengan gelap penuh bintang...syahdu...dan kami larut dalam dekapan kasihNya saat sholat Isya berjamaah..Alhamdulillah....

Tidak ada komentar: